(Dikisahkan dalam Facebook Febrianti Prihatin)
Ini sebuah kisah nyata yang terjadi di Jepang. Ketika sedang merenovasi sebuah rumah,
seseorang mencoba merontokan tembok.
Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong diantara tembok yang terbuat dari kayu.
Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor kadal terperangkap diantara ruang kosong
itu karena kakinya melekat pada sebuah paku. Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu
ketika dia mengecek paku itu, ternyata paku tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika
rumah itu pertama kali dibangun.
Apa yang terjadi? Bagaimana kadal itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10
tahun?
Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang
mustahil dan tidak masuk akal. Orang itu lalu berpikir, bagaimana kadal itu dapat bertahan
hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada paku itu!
Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan kadal itu, apa yang dilakukan dan
apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. kemudian, tidak tahu darimana datangnya, seekor
kadal lain muncul dengan makanan di mulutnya …. astaga!!
Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor kadal lain yang selalu
memperhatikan kadal yang terperangkap itu selama 10 tahun. Sungguh ini sebuah cinta…cinta
yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor kadal itu. apa
yang dapat dilakukan oleh cinta? tentu saja sebuah keajaiban. Bayangkan, kadal itu tidak
pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun.
bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu menganggumkan.
Saya tersentuh ketika mendengar cerita ini. Lalu saya mulai berpikir tentang hubungan yang
terjalin antara keluarga, teman, saudara lelaki, saudara perempuan…..Berusahalah semampumu
untuk tetap
dekat dengan orang-orang yang kita kasihi.
Jangan Pernah Mengabaikan Orang Yang Anda Kasihi!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar